Dalam perkembangan teknologi blockchain, banyak istilah baru yang muncul yang perlu dipahami untuk menjelajahi dunia ini lebih dalam. Berikut adalah penjelasan dari beberapa istilah kunci:
1. Blockchain
Struktur data yang terdiri dari blok-blok yang saling terhubung. Setiap blok mengandung catatan transaksi atau informasi lain yang aman dan tidak bisa diubah. Blockchain adalah fondasi dari banyak aplikasi desentralisasi.
2. Cryptocurrency
Mata uang digital yang menggunakan teknologi enkripsi untuk memastikan transaksi aman dan mengendalikan penciptaan unit baru. Bitcoin adalah contoh terkenal dari cryptocurrency.
3. Decentralization
Konsep di mana kontrol atas jaringan atau sistem tidak dipegang oleh satu pihak tunggal, tetapi dibagi di antara banyak peserta. Ini adalah salah satu prinsip utama dari blockchain.
4. Mining
Proses di mana komputer menyelesaikan masalah matematika kompleks untuk memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke blockchain. Penambang biasanya mendapatkan imbalan dalam bentuk cryptocurrency.
5. Node
Komputer dalam jaringan blockchain yang menyimpan salinan dari blockchain dan berpartisipasi dalam memvalidasi transaksi.
6. Hash
Fungsi matematika yang mengubah input data menjadi output tetap yang unik, digunakan untuk menautkan blok dalam blockchain dan memastikan integritas data.
7. Smart Contract
Kontrak otomatis yang dieksekusi berdasarkan kode yang tertulis di blockchain. Ini memungkinkan transaksi otomatis tanpa perantara, seperti di Ethereum.
8. Consensus Mechanism
Protokol yang digunakan untuk mencapai kesepakatan antara node dalam jaringan mengenai status data dalam blockchain. Contohnya adalah Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS).
9. Public Key dan Private Key
Pasangan kunci kriptografi untuk keamanan transaksi. Kunci publik digunakan untuk menerima dana, sementara kunci pribadi hanya diketahui oleh pemilik untuk mengakses dan mengirim dana.
10. Token
Unit digital yang mewakili aset atau utilitas di atas blockchain. Ini bisa berupa cryptocurrency atau token utilitas dalam ekosistem tertentu.
11. Fork
Perubahan protokol blockchain yang menghasilkan versi baru dari blockchain. Hard fork adalah perubahan yang tidak kompatibel kebelakang, sedangkan soft fork adalah perubahan yang kompatibel kebelakang.
12. DApp (Decentralized Application)
Aplikasi yang berjalan di jaringan peer-to-peer, menggunakan blockchain untuk menyimpan data dan smart contract untuk mengotomatisasi fungsi.
13. ICO (Initial Coin Offering)
Metode penggalangan dana untuk proyek blockchain melalui penjualan token atau koin baru kepada investor.
14. Wallet
Perangkat lunak atau perangkat keras yang menyimpan kunci pribadi dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan blockchain, seperti mengirim dan menerima cryptocurrency.
15. Gas
Biaya transaksi pada jaringan seperti Ethereum, yang dihitung berdasarkan sumber daya komputasi yang dibutuhkan untuk mengeksekusi transaksi atau kontrak pintar.
16. RWA (Real World Assets)
Aset nyata dari dunia fisik yang ditokenisasi di blockchain. Ini bisa termasuk properti, karya seni, komoditas, atau hak kekayaan intelektual, memungkinkan aset tersebut diperdagangkan atau dibagikan dalam bentuk digital.
17. NFT (Non-Fungible Token)
Token digital unik yang tidak dapat dipertukarkan satu sama lain karena keunikannya. NFT digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau autentikasi dari aset digital seperti seni, musik, atau video.
18. Genesis Block
Blok pertama yang pernah dibuat dalam sebuah blockchain, sering disebut juga sebagai blok nol atau blok awal. Genesis block menandai awal dari jaringan blockchain dan sering kali berisi pesan atau data khusus yang dibiarkan oleh pencipta blockchain tersebut. Untuk Bitcoin, misalnya, genesis block diciptakan oleh Satoshi Nakamoto dan termasuk dalamnya pesan yang mengindikasikan krisis keuangan tahun 2008.
19. Layer 1 (L1)
Merujuk pada blockchain dasar atau protokol utama di mana semua transaksi dan operasi utama terjadi. Layer 1 menangani keamanan, desentralisasi, dan konsensus. Contoh Layer 1 termasuk Bitcoin dan Ethereum. Layer 1 adalah tempat di mana transaksi disimpan dan diverifikasi secara langsung pada blockchain utama.
20. Layer 2 (L2)
Solusi yang dibangun di atas Layer 1 untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi blockchain. Layer 2 memproses transaksi di luar blockchain utama, kemudian mengirimkan hasilnya kembali ke Layer 1 untuk validasi akhir. Ini membantu mengurangi kemacetan pada Layer 1, mempercepat transaksi, dan menurunkan biaya. Contoh Layer 2 termasuk Lightning Network untuk Bitcoin dan Rollup untuk Ethereum.